Ratusan Polisi Gelar Patroli Demi Cegah Aksi Intoleran di Solo Terulang Kembali

0
343

Sepekan peristiwa pengeroyokan dan perusakan di Mertodranan Solo, ratusan polisi diterjunkan untuk melakukan razia di sekitar lokasi, Sabtu (16/8). Sekitar 120 personel gabungan dari Polresta Surakarta, Brimob dan Dit Samapta Polda Jateng disebar di 3 lokasi. Yakni di Sangkrah, Mojo dan Gsndekan.

Kapolresta Surakarta turut dalam rombongan 1, yang melakukan razia di Jalan Mojo. Lokasi tersebut merupakan salah satu pintu masuk timur dari Kabupaten Sukoharjo.

“Hari ini kami melaksanakan KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) berupa patroli berskala besar, yang mana tim akan kita bagi menjadi 3. Mereka akan menyusuri jalan ataupun rute yang telah ditentukan. Kita akan masuk lokasi-lokasi rawan gangguan kamtibmas, sesuai hasil identifikasi,” ujarnya.

“Baik lokasi rawan tindak intoleran, radikalisme, premanisme maupun aksi kekerasan lainnya, kantong-kantong kelompok intoleran. Terutama di daerah Mojo, Sangkrah, Gandekan dan sekitarnya,” ujar Ade Safri.

Selain patroli berskala besar, Ade mengatakan, tim gabungan juga melakukan razia di masing-masing titik. “Razia ini untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat pasca terjadinya kasus kekerasan pada waktu lalu. Negara tidak boleh kalah, dari kelompok kecil ini. Dan Polri harus hadir memberikan jaminan kamtibmas kepada masyarakat,” ungkap dia.

Sehingga suasana kondusif dan masyarakat semakin produktif dimasa pandemi Covid-19. Kegiatan ini, lanjut Ade, merupakan tindak lanjut instruksi Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, beberapa waktu lalu.

“Beberapa waktu lalu beliau memerintahkan kepada Kapolres jajaran, agar tidak memberikan sedikitpun ruang bagi segala bentuk aksi-aksi intoleransi, premanisme, radikalisme, maupun aksi kekerasan lainnya,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan apel di Plasa Manahan, petugas gabungan yang ikut terdiri dari personel Sat Sabhara Reskrim, Intel dan dibackup personel Dit Sabhara dan Brimob Yon C Surakarta. Personel bersenjata lengkap ini langsung bergerak dari Manahan menuju ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor.

Petugas kemudian menyisir satu per satu lokasi yang diidentifikasi sebagai lokasi kantong-kantong kelompok yang kerap melakukan tindak intoleran, kekerasan dan premanisme. Polisi juga langsung memeriksa sejumlah kendaraan dan orang yang dicurigai membawa senjata api, senjata tajam maupun bahan peledak.

Tepat sepekan lalu, terjadi peristiwa penganiayaan, pengeroyokan dan perusakan saat acara midodareni di Kampung Mertodranan, Pasarkliwon. Tiga orang terluka dan menjalani harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Kejadian itu bermula saat keluarga almarhum Assegaf bin Jufri menggelar acara midodareni atau tradisi doa bersama sebelum pernikahan. Namun mendadak, muncul puluhan orang yang mendatangi lokasi tersebut dan melakukan penganiayaan, pengeroyokan dan perusakan.

Kurang dari 24 jam Tim Gabungan Polresta Surakarta, Polda Jateng dan Mabes Polri berhasil menangkap pelaku dan info terupdate Polisi berhasil menangkap 7 (tujuh) dan menetapkan 5 (lima) orang tersangka terkait kasus ini.

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here